Wednesday, October 31, 2012

Sejarah Singkat Nabi Hud A.S.

"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi"
(Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)


Nabi Hud a.s. adalah keturunan dari nabi Nuh a.s. yang diutus oleh Allah s.w.t. kepada kaumnya 'Ad namanya. Kaum 'Ad adalah umat yang hidup pada jaman itu yang memiliki sifat sangat sombong dan takabur karena mereka merasa kuat dan pandai membuat bangunan-bangunan yang kokoh. Walau demikian mereka tetap menyembah berhala.

Adapun kaum 'Ad tersebut telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Yang mana Allah s.w.t. menimpakan angin tersebut kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus. Karena hal tersebut maka kaum 'Ad mati bergelimpangan seakan-akan mereka adalah batang pohon yang telah tumbang dan hancur, mereka musnah karena azab dari Allah s.w.t. yang sangat dahsyat tersebut. Dan hal itu terjadi karena durhakanya mereka kepada Allah s.w.t.

"Setelah datang siksaan Kami, Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami, dan Kami selamatkan pula mereka di akhirat dari azab yang berat" (s. Hud ayat 58)

Setelah terjadi malapetaka yang hebat itu kemudian Nabi Hud a.s. berpindah tempat tinggal di negri Hadralmaut sampai akhir hayatnya. Sebab negri kamu 'Ad sudah hancur rusak dan binasa.

Tuesday, October 30, 2012

Sejarah Singkat Nabi Nuh A.S.

"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi"
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)



Nabi Nuh a.s. adalah rasul Allah yang merupakan keturunan kesepuluh dari nabi Adam a.s. Diutus oleh Allah s.w.t. di negri Armenia. Beliau mengajarkan kaumnya untuk menyembah kepada Allah dan melarang kaumnya memperhambakan diri kepada selain Allah. 

Mulai usia Nabi Nuh a.s 40 tahun hingga 950 tahun beliau mengembangkan ajaran-ajaran agama Allah s.w.t. akan tetapi manusia diwaktu itu tidak memperdulikan seruan dan ajaran agama Allah tersebut. Bahkan sebaliknya mereka memperolok dan bahkan membenci kepada Nabi Nuh a.s. sehingga hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t.

Untuk hal itu Nabi Nuh a.s. menangis karena sedihnya atas keingkaran kaumnya tersebut. Selama ratusan tahun beliau menjalankan tugas kerasulan, hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah s.w.t. karena itulah Allah menyuruh Nabi Nuh a.s. untuk membuat perahu, karena Allah bermaksud untuk menenggelamkan kaum yang durhaka itu

Tidak lama setelah selesainya kapal kayu besar Nabi Nuh a.s. berhembuslah angin taufan yang sangat dahsyat. Hujan turun dengan lebat, mata air bersemburan dari mana-mana yang terus menerus tak henti-hentinya selama berhari-hari. Air pun bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.

Nabi Nuh a.s. melaksanakan perintah Tuhan, naiklah beliau dengan orang-orang yang beriman keatas bahtera sehingga selamatlah mereka dari banjir yang sangat dahsyat. Ditengah kapal sedang berlayar, tampaklah oleh Nabi Nuh a.s. anaknya yang hampir tenggelam. Maka berserulah Nabi Nuh a.s. "Hai anakku! naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah engkau menjadi manusia yang ingkar terhadap Allah!".

Akan tetapi anak Nabi Nuh a.s. menolak seruan bapaknya dan berusaha berenang ke arah gunung. Namun air bah segera menenggelamkannya. Menyaksikan hal itu Nabi Nuh a.s. sangat sedih, begitu sedihnya sehingga Nabi Nuh a.s. menyeru kepada Allah s.w.t. "O, Tuhanku! anak ku telah mati tenggelam, sedangkan ia termasuk keluarga ku, padahal Tuhan telah berjanji akan menyelamatkan kami!"

Allah berfirman :"Hai Nuh! sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu bukanlah termasuk keluarga mu!"

Menerima firman Tuhan tersebut, Nabi Nuh a.s. dengan sangat takutnya meminta ampun kepada Allah karena telah berkata dengan tak tahu apa yang dilarang oleh Allah, yaitu meminta agar anaknya diselamatkan, padahal anaknya termasuk golongan orang yang durhaka. Setelah orang kafir ditelan oleh air, tinggallah orang-orang yang beriman yang mulai menempuh hidup baru dibawah bimbingan Nabi Nuh a.s.

Nabi Nuh a.s. wafat pada usia 950 tahun, akan tetapi selama beliau melaksanakan tugas kerasulannya hanya sedikit sekali yang mau beriman.

Wednesday, October 24, 2012

Sejarah Singkat Nabi Idris A.S.

"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi"
(Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)



Kepada Nabi Idris a.s. ini, Allah s.w.t. menurunkan 30 shahifah (lembaran) yang berisi petunjuk-petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya, yaitu keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah s.w.t.

Nabi Idris a.s. adalah orang pertama yang pandai menulis dan membaca ilmu hitung, ilmu perbintangan (falak), ilmu jahit menjahit, dan ilmu merancak kuda serta memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah s.w.t. 

Beliau tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah walaupun beliau sedang sibuk menghadapi soal-soal kepentingannya sehari-hari. 

Nabi Idris a.s. merupakan seorang yang gagah berani dan beliau seorang yang memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga dapat memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah dan beliau diberikan gelar As Adul Usud yang artinya Singa dari segala Singa. Allah pun telah memberikannya derajat yang tinggi.

Dalam firmannya Allah s.w.t. yang ditafsirkan menerangkan "Dan ceritakanlah hai Muhammad, kisah Idris yang tersebut didalam Al-qur'an bahwa Idris adalah seorang nabi dan Allah telah mengangkatnya kepada martabat yang tinggi" (s. Maryam ayat 56-57)

Sebagai mana ahli tafsir sebagian mengatakan, maka takala terbuka bagi Nabi Idris a.s untuk berkenalan kepada Malaikat timbullah dalam hati Nabi Idris a.s. untuk melihat alam gaib (naik keatas langit) maka keinginan Nabi Idris a.s. ini dikabulkan oleh Allah s.w.t.sehingga naiklah Nabi Idris a.s. ke langit.

Diriwayatkan oleh Bukhori dari Anas bin Malik, di kala Nabi Muhammad s.a.w. dan Malaikat Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra dan Mi'raj, Nabi Muhammad telah bertemu dengan Nabi Idris dan bertanya kepada Jibril "siapakah dia?" malaikat Jibrilpun menjawab "dialah Idris".

Didalam Al-qur'an Allah s.w.t. menerangkan firmannya:
"Ingatlah akan kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli, masing-masing termasuk golongan yang sabar. Kami masukan mereka itu kedalam rahmat kami, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang shaleh" (s. Al-anbiya ayat 85-86).

Sejarah Singkat Nabi Adam A.S.

"Bismi-llahi ar-rahmani ar-rahimi" 
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)


Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah s.w.t. dari pada tanah, dibentuk dengan sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya bentuk, kemudian ditiupkan roh kehidupan kedalam-nya. Sebelumnya, Tuhan telah pula menciptakan setan dari pada api yang sangat panas dan Malaikat dari Cahaya.

Kepada Adam, Allah mengajarkan nama-nama segala sesuatu. Setelah Adam pandai, Allah memanggil sekalian Malaikat dan setan serta menanyakan pada mereka nama-nama segala sesuatunya.

Malaikat menjawab "Maha suci Allah, Sesungguhnya tiadalah kami mengetahui segala sesuatu yang tidak diajarkan oleh Tuhan kepada kami. Tuhanlah yang maha mengetahui lagi bijaksana"

Lalu Allah pun menyuruh Adam untuk menerangkan nama-nama segala sesuatu yang telah diajarkan itu. Setelah Adam menyebutkannya dengan lancar, Allah pun berfirman "Hai Malaikat! tidakkah telah Ku katakan sejak semula, bahwa Aku lebih mengetahui apa-apa yang kau lahirkan dan kau sembunyikan?".

Lalu Allah menyuruh agar mereka semua sujud kepada Adam. Maka bersujudlah semua Malaikat kecuali iblis yang sombong. Iblis pun diusir dari syurga dengan menyimpan kebencian dan dendam pada manusia.

Karena Adam merasa kesepian, maka Allah menciptakan seorang manusia (wanita) untuk menjadi teman Adam, yaitu Hawa. Adam dan Hawa diperkenankan berdiam didalam syurga dan boleh makan apa saja kecuali dilarang mendekati sebuah pohon kayu (pohon Khuldi). Jika Adam dan Hawa melanggar larangan itu, maka mereka menjadi orang-orang yang aniaya.

Setan yang mendendam terhadap Adam, berdaya upaya untuk menggoda Adam. Mereka memperdaya Adam dan Hawa dengan kata-kata "Allah melarang kalian makan buah ini adalah supaya kau tidak dapat menjadi Malaikat dan agar kau tidak kekal tinggal didalam syurga". Untuk mengukuhkan tipu dayanya, setan bersumpah atas nama Allah. Akhirnya tergelincirlah Adam dan Hawa. Mereka terbujuk oleh tipu daya setan.

Maka terbukalah bagi keduanya malu yang tersembunyi. Setelah menyadari kesalahannya, Adam dan Hawa pun menangis memohon ampunan "Wahai Tuhan kami! kami telah menganiaya diri kami, jika Tuhan tidak mengampuni dan memberikan rahmat kepada kami, niscaya masuklah kami kedalam golongan orang-orang yang merugi". Allah mengampuni dengan memberikan beberapa do'a (petunjuk) kepada Adam dan Hawa. Sesungguhnya Allah penerima tobat dan penyayang.

Sesuai dengan rencana Allah untuk menjadikan Adam sebagai khalifah dimuka bumi, maka keduanya pun diturunkan kebumi dengan berlainan tempat yang jaraknya sangat jauh. Mereka pun saling mencari, Sehingga akhirnya bertemu setelah lama sekali berpisah, yaitu dipadang Arafah. Bahkan sampai sekarang para jemaah Haji diwajibkan untuk wuquf (berhenti) ditempat tersebut sebagai salah satu rukun Haji.

Selama hidupnya Hawa melahirkan sebanyak dua puluh satu kali. Setiap kali melahirkan selalu kembar, terdiri dari seorang anak lelaki dan seorang anak perempuan. Kecuali yang terakhir yang kemudian menjadi Nabi, Syits namanya.

Hal yang terjadi diantara anak Nabi Adam a.s. yang bernama Iqlima, yang mana Iqlima merupakan seorang wanita yang tercantik dari pada Labuda. Iqlima lahir kembar dengan Qabil, dan Labuda lahir kembar dengan Habil. Qabil tetap ingin menikahi saudaranya yaitu Iqlima, akan tetapi ayahnya Nabi Adam a.s. menolak keputusan Qabil tersebut. Karena Iqlima harus dikawinkan dengan Habil.

Munculah nafsu untuk membunuh pada diri Qabil, yaitu untuk membunuh Habil. Setelah Qabil membunuh Habil maka Qabil pun merasa bingung dan bagaimana cara menyelengarakan mayat saudaranya itu. Dikala ia kebingungan maka Allah s.w.t. memperlihatkan kepadanya dua ekor burung gagak berkelahi dan seekor diantaranya mati terbunuh, maka yang masih hidup menggali tanah lalu bangkai kawannya itu dikuburkan kedalam lubang yang kemudian ditimbuninya. Melihat perbuatan burung itu, Qabil dapat menguburkan mayat saudaranya. Itu menjadikan Habil adalah manusia yang petama kali meninggal dimuka bumi ini.

Nabi Adam a.s. wafat pada usia seribu tahun dan setahun kemudian meninggal dunia pula istrinya (Hawa). Sebagian riwayat mengatakan Nabi Adam a.s. dimakamkan berdekatan dengan istrinya. Didalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam Bukhori "Sesungguhnya Allah s.w.t. menjadikan Nabi Adam a.s. pada hari Jum'at, diturunkan ke bumi pada hari Jum'at dan memakan buah Khuldi serta bertobat kepada  Allah s.w.t. pada hari Jum'at dan wafat pada hari Jum'at"